Jumat, 05 Agustus 2016

Sejarah OSIS


Sebelum terbentuknya OSIS di sekolah – sekolah tingkat SMP dan SMA terdapat Organisasi Siswa yang beraneka ragam bentuknya  baik  intern  maupun  ekstern.  Organisasi  di sekolah  yang  bersifat  ekstern  bisa  mengarah  kepada  hal-hal  yang  bersifat  politis  sehingga timbulah situasi yang tidak menguntungkan sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.
Akibat  dari  situasi  tersebut,  timbulah  loyalitas  ganda.  Di  satu  pihak  harus melaksanakan  peraturan  yang  dibuat  oleh  sekolah,  di  lain  pihak  harus  tunduk  kepada organisasi yang di kendalikan dari luar. 
  Itulah  sebabnya  pada  tahun  1970  sampai  dengan  tahun  1972  beberapa  pimpinan organisasi  di  Jakarta  yang  sadar  akan  maksud  dan  tujuan  belajar  di  sekolah,  ingin menghindari bahaya perpecahan diantara para siswa. Mereka sepakat merintis dan mendirikan Organisasi  Siswa  Intra  Sekolah  yang  sah  di  sekolah  masing-masing.  Setelah  mendapat pengarahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan hingga terlaksana sampai sekarang.
  Pelaksanaan kegiatan OSIS harus berpedoman pada program kerja OSIS.  Dalam  pelaksanaannyatersebut  juga  diperlukan  organisasi  serta  kerjasama  yang mantap,  untuk  mewujudkan  menjadi  cita-cita  dan  tujuan  serta  sasaran  OSIS  sebagai  wadah, motivator, dan preventif sekolah. Untuk mewujudkan koordinasi dan kerjasama  yang mantap terutama  bagi  pihak  yang  terkait,  maka  diperlukan  sutu  hubungan  yang  baik.  Mulai  dari perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta pertanggungjawaban serta pengembangan kegiatan.
Selanjutnya  program  kerja  disusun  berdasarkan  aspirasi  siswa  secara  demokratis. Dalam  program  kerja  tersebut  digambarkan,  diuraikan,  dan  diinterprestasikan  dalam  segala bentuk  kegiatan  OSIS.  Selain  progra  kerja  digunakan  sebagai  pedoman  OSIS,  juga  dpat digunakan  sebagai  tolak  ukur  dalam  proses  kegiatan  mulai  dari  perencanaan  sampai pertanggungjawaban  dan  dipergunakan  sebagai  pengambilan  kebijakan-kebijakan  yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

0 komentar:

Posting Komentar

Gunakan Bahasa yang sopan dan santun.